Tulisan dan foto di blog ini bebas didownload, namun untuk penggunaan kembali hanya dibebaskan untuk kepentingan non-komersial dengan mencantumkan alamat sumber tulisan/foto. Hormati karya cipta!.

Kamis, 19 November 2015

Ada Pulau Pasir di Pantai Meting Doeng

Pulau pasir di pantai Meting Doeng Larantuka
Yudha dan Winner lupa diri di pulau pasir Meting Doeng
Sebuah daratan pasir kecil menyembul saat air laut surut jauh menciptakan pulau kecil berpasir putih yang dikelilingi air laut biru terang, duh asli cakep banget dah. Kalau kamu cewe bawa kursi dan payung trus tiduran pake bikini (mata menyala terang), maka kamu serasa ada di sebuah pulau pribadi yang tidak ada siapapun kecuali dirimu dan samudera yang luas. Dan pulau pasir itu aku temukan dari tempat yang sering kali aku datangi tapi tidak kusadari adanya pulau pasir itu. 

Pantai Meting Doeng, itulah nama yang dikenalkan masyarakat kepadaku. Jika ke Larantuka dengan pesawat, pantai berpasir putih ini yang akan terlihat pertama kali saat perjalanan dari bandara menuju kota Larantuka. Pasir puithnya tidak terlalu luas dan langsung berada di tepi jalan. Dulu di tempat ini pernah dibangun beberapa pondok dan restoran yang cukup bagus. Saat itu restoran ini bisa dibilang tempat yang menjadi favorit untuk menjamu tamu. Sekarang nyaris sudah tidak ada bangunan yang berdiri di tempat ini namun masih ada beberapa bangunan sisa yang tampak sudah hancur dibiarkan begitu saja.

Melewati air menuju pulau pasir Meting Doeng
Meski tidak ada restoran lagi, namun tempat ini tetap menjadi salah satu lokasi penduduk lokal Larantuka berakhir pekan. Minggu sore aku pernah melihat orang tua beserta anak-anaknya berenang atau sekedar bermain di lokasi ini. Dan yang pasti, disinilah salah tempat yang sering digunakan masyarakat untuk mencari ikan saat laut surut. Kata 'meting doeng' sendiri arti katanya adalah surut jauh. Jadi saat surut, perairan yang dangkal di sini bisa sampai ratusan meter makanya tak heran jika kamu melihat orang-orang berdiri memancing atau mencari ikan di tengah laut jauh dari pantai.

Nah saat hari Minggu kemarin aku lagi bingung mau kemana. Ini gara-garanya pas hari Sabtu mau ke pantai Kawaliwu batal padahal sudah full persiapan. Sudah jalan sampai di pertigaan desa Oka pas masuk beberapa ratus meter terhadang dengan jalan yang sedang diperbaiki. Awalnya masih mencoba ikut antrian buat bisa lewat namun karena kendaraan yang menunggu sama sekali tidak bergerak karena kecilnya jalan yang tersisa akhirnya aku memutuskan berbelok balik. Karena itu aku mencoba mengajak Yudha dan Winner untuk sedikit mengendurkan otot-otot ke pantai Meting Doeng. Saat sampai di pantai ternyata aku melihat ada sebuah tonjolan pasir putih di tengah pantai, yang selama ini tidak pernah terperhatikan olehku. Karena penasaran aku dan teman-temanku mencoba berjalan ke sana. 

Berpose di pulau pasir Meting Doeng Larantuka
Foto-foto wajib hukumnya
Pantai saat itu memang lagi surut tapi belum puncak surut. Meski begitu, jauh di tengah laut termasuk beberapa puluh meter dari tonjolan pasir putih itu berdiri orang-orang yang sedang mencari ikan.
Entah karena pengaruh surut yang ekstrim atau juga kebiasaaan masyarakat, keberadaan terumbu di sini hanya tinggal sisa-sisa. Beberapa terumbu yang ada banyak yang posisinya terbalik, artinya ada orang yang sengaja membalik terumbu ini dan kemungkinan besar saat mencari ikan atau kerang. Aku juga pernah melihat cara mencari ikan seperti ini juga di Kupang. Malahan kadang mereka juga membawa racun ikan yang biasa dikenal dengan nama potas. Dengan memberi potas, ikan-ikan yang bersembunyi di karang biasanya akan mabuk sehingga mudah ditangkap. 

Suasana sekitar bukit pasir pantai Meting Doeng Larantuka
Suasana sekitar bukit pasir pantai Meting Doeng
Tapi untuknya sepanjang kami berjalan tidak banyak bulu babi yang durinya jika tertusuk di badan dijamin akan bikin nyeri berhari-hari. Bulu babi ini salah satu tanda untuk mengukur kerusakan ekosistem laut. Makin banyak bulu babi berarti daerah tersebut bisa dibilang sudah rusak ekosistemnya. Bagi yang belum tahu bulu babi, bulu babi itu bentuknya seperti bola namun diseluruh tubuhnya diselimuti duri panjang berwarna hitam pekat. Di bagian atas bahkan durinya bisa tumbuh lebih dari 30 cm, jauh lebih panjang dari ukuran tubuhnya yang bulat pekat. Duri-duri ini walaupun sangat tajam tapi juga sangat getas (mudah patah).

Justru yang banyak aku temukan adalah bintang laut yang ukurannya besar-besar dengan warna yang sangat komplit, dari yang warna kunin biru ungu, sampai kuning terang bercak merah hitam di tengah. Yang berwarna biru pekat yang berbentuk jari-jari panjang pun banyak ditemukan.Beberapa meter sebelum sampai di gundukan pasir putih, kami sempat melewati butiran-butiran putih mengambang entah itu apa namanya aku tak tahu.Yang pasti sih bukan telur ikan apalagi telur orang.

Yudha tiba-tiba narsis abis di pulau pasir Meting Doeng
Gundukan pasir yang berbentuk pulau kecil ini memang cantik walaupun mungkin hanya muncul sebentar saja. Luasnya yang tidak lebih dari dua puluh lima meter persegi ini bisa menjadi lokasi untuk pemotretan, ayo siapa yang berminat foto di sini? Cukup bawa kursi santai dan payung dan dipotret dengan drone dari atas. Lebih keren lagi kalau bawa pohon kelapa sebiji di sini, itu kalau udah kalap mau foto yang bener-bener beda ya silahkan.

Tapi sayangnya aku gak bisa lama di sini karena ternyata air sudah selesai surut sedari siang, artinya sekarang air naik terus. Jika sebelumnya kami menyeberangi pantai ketinggian air masih dibawah lutut, waktu balik sekarang ketinggian sudah sedikit lebih tinggi dari lutut bahkan ada tempat yang tingginya mendekati paha atas. Karuan saja celanaku jadi basah semua, terpaksa saat menyeberang menaikkan semua peralatan elektronik ke atas biar tidak ikutan basah.
Lagi pula matahari juga terasa sangat menyengat, sebentar saja di pulau pasir putih kecil itu sukses membuat kulitku gosong empat tingkat. Untung aku memakai topi sehingga terlindungi bagian leher. Beberapa kali aku kelupaan bawa topi di tempat seperti ini dan berakhir harus merasakan perih beberapa hari pada kulit leher yang terbakar. Kalau kulit di bagian tangan dan kaki sepertinya sudah cukup kebal dengan sinar matahari.

19 komentar:

  1. Pantai Meting Doeng ini di NTT yak?
    cantik2 sekali pantainya ya, :)

    apakah pantai ini sepi wisatawan?
    sampai2 restaruantnya gk ada?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dulu pernah dibuka restoran tapi sudah banyak yang tutup sekarang tidak ada restoran lagi di sini

      Hapus
  2. Balasan
    1. Dan sangat dangkal sampai jauh banget dangkalnya

      Hapus
  3. keren yaa .. pemandangannya keren wajib banget buat foto-foto kalau saya kesana :D .. bakal abis memori handphone ..haa

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kayaknya emang bakal jadi tempat asyik buat foto2 buat cewe2 hehehe

      Hapus
  4. Ini mirip banget macam pulau gusung sanggalau di derawan

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya sama tapi lebih kecil om cumi? Disini kecil aja sih cuma dangkalnya panjang ke pantai jadi bisa jalan kaki dari pantai

      Hapus
  5. Pulau nya sangat indah..
    http://lombokwandertour.com

    BalasHapus
    Balasan
    1. Lombok pasti tak kalah indah.. terima kasih sudah berkunjung

      Hapus
  6. pantainya itu cakep amat kak

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nemu gak sengaja padahal udah ulang2 kesana...

      Hapus
  7. Ya ampuuun cakep banget. Itu itu pasir luas sekali. Aaaah. Pengen guling-guling terus nari-nari joget India di sana haha

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tapi bagian yang keringnya gak luas sih itu juga cuma sebentar, sejam udah ngilang lagi

      Hapus
  8. Cantik bgt pantainya. Kapan ya sampai ke sana. duh duh duhh

    BalasHapus
    Balasan
    1. Smoga bisa segera mengunjugni indahnya tempat ini

      Hapus
  9. air di sana bening banget, sampe keliatan bintang laut dan rumput lautnya... gak terlalu dalem juga sana ya... kita jadi bisa ke tengah laut kalau pas lagi surut...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, surutnya air jauh jadi bisa sampai ratusan meter ke tengah tetep gak tenggelam

      Hapus
  10. byuuhh... sungguh snagat menawan,,
    jaga kelesrian aalmnya
    paket wisata bromo

    BalasHapus

Silahkan tinggalkan komentar anda disini. Untuk sementara komentar saya moderasi dulu karena banyak spam yang masuk. Terima kasih sudah berkunjung, salam MLAKU!

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Tulisan Lainnya