Suasana pagi yang berawan di pantai Mali |
Kabut pagi di perbukitan dari atas pesawat |
Lima puluh menit penerbangan dengan sebuah pesawat propeler berlalu tak terasa karena selama perjalanan aku nyaris lebih banyak tidur. Enaknya penerbangan pagi adalah bisa menikmati perbukitan berwarna hijau kebiruan yang masih tertutup kabut-kabut tipis. Pemandangan itu tergambar jelas saat pesawat melintasi kawasan Alor Besar. Sayang kaca pesawat sudah tidak bersih, banyak coating yang terlepas sehingga kotor.
Pesawat turun di Bandara Mali, yang berada di sisi Timur bagian kepala pulau Alor. Perjalanan menuju ke Kalabahi pusat kota, mataku disambut dengan pemandangan pantai daerah Mali yang berpasir putih bersih dan air laut yang berwarna kehijauan. Rasanya ingin turun sebentar untuk menikmati view ini, tapi tentu saja hal itu tak mungkin bisa kulakukan karena aku hari ini berkejaran dengan waktu untuk ikut pembukaan acara diklat untuk seminggu ini. Untuk jalan dari Mali sampai Kalabahi sudah halus dan lebih lebar tidak seperti empat tahun lalu yang penuh dengan lubang, cukup parah kerusakannya untuk ukuran jalan negara. Selain dari jalan itu suasana lain nyaris tidak banyak berubah.
Laut Mali di siang hari, warna hijau bening laut berpadu biru langit |
Awan berarak yang terkena biasa cahaya pagi |
Kebetulan pula ternyata Aris Winahyu yang seorang landscaper (sebutan untuk penghobi foto yang lebih menyukai dan mendalami foto pemandangan alam) lagi ada di Kalabahi. Aris ini pernah bertugas di Alor jadi pasti banyak tahu tentang lokasi di Alor. Karena ternyata kita menginap di hotel yang sama sehingga kita sempat ketemuan, sehingga muncul ide untuk memotret pemandangan saat matahari terbit di Pantai Mali.
Hari Kamis pagi, aku dan Aris berangkat jam lima kurang beberapa menit dini hari dengan kendaraan yang berhasil aku pinjam. Penghuni hotel lainnya masih asyik tidur dibuai mimpi saat kendaraan yang aku kendarai keluar hotel. Jalanan juga masih tampak lenggang saat kendaraan membelah jalan Kalabahi ke Timur menuju ke pantai Mali.
Sebenarnya waktu kedatangan kami cukup tepat saat matahari masih dibawah ufuk, sayang di horison masih tertutupi awan yang tebal sehingga matahari tidak nampak sama sekali. Hanya warna kekuningan yang tampak di barisan awan tipis tinggi yang menunjukkan bahwa matahari sudah keluar, selebihnya langit lebih didominasi warna abu-abu.
Sebenarnya aku sempat berhenti di perkampungan Mali yang rencananya untuk memotret perahu. Walaupun tempatnya menarik, sayang saat itu arus air agak kuat sehingga perahu bergoyang-goyang tidak tepat untuk memotret di pagi hari. Akhirnya aku dan Aris sepakat memotret kembali ke lokasi semula aku pertama kesini.
Untung lokasi ini masih dalam wilayah pembangunan sehingga belum dibangun pembatas sehingga mudah bagiku masuk ke dalam area.
Senja di pantai Kalabahi dekat dengan pelabuhan Pertamina |
Sebenarnya ada lokasi yang menarik lain di Mali yaitu di bagian seberang bandara, tapi sepertinya harus dilakukan lain waktu karena saat ini pun waktuku terbatas.
Saat jam setengah tujuh aku kembali ke Kalabahi, kabut tipis tampak membayang. Aku jadi teringat sebuah lokasi yang pernah aku kunjungi pagi-pagi bersama Yanti, yaitu pantai Kadelang. Lokasinya tepat di belakang pasar Kadelang. Biasanya pagi begini ada aktivitas perahu-perahu yang datang membawa muatan dari Alor Besar karena memang lebih dekat ditempuh menggunakan perahu daripada jalur darat. Suasana pantai Kadelang dan aktivitas pasar serta kabut-kabut tipis yang membentuk siluet perbukitan menjadi view yang sangat menarik. Kadelang sendiri berada di ujung teluk yang merupakan bagian leher Alor.
Foto tahun 2008: suasana pagi di pantai Kadelang |
Terima kasih buat Aris Winahyu yang telah mau mengajak hunting matahari pagi di pantai Mali, semoga jika ada kesempatan kita bisa hunting lagi. Paradiso masih menunggu janji lho dab hahahaha......
Foto-fotonya kayak di surga, mas. Keren!
BalasHapusMakasih mas Andreas... pantai-pantai di sini memang bagai surga tropis apalagi tempat2 yang masih jarang dikunjungi orang...
HapusMakin sip wae mas bro,,,ijin copast ah fotonya yah,,
BalasHapussucces selalu 4U,,
Makasih undah mampir babe.... monggo silahken... hehehehe
Hapusaiiih fotonya.. damai banget mas :)
BalasHapusMakasih buat kunjungan mas.... :D
HapusEh.. salah ya, ternyata mbak hihihihi... sorry, sengaja... eh gak sangaja ding :D
Hapuswow .. foto-nya dramatis banget sob, keren.
BalasHapusThanks buat apresiasi dan kunjungannya... salam
Hapusanjrittttttttttttt ... ngler tingkat dewa liat foto2 +cerita nya. Jadi pingin ke alor nich. mudah2an ada tiket promo hehehe
BalasHapuske kupangnya sih ada tiket promo cuma kupang-alor yang gak pernah ada tiket promo hihihi... semoga bisa sampai disini, jangan lupa bawa peralatan snorkling/diving ya
Hapussiap .... lagi di bahas ama temen2 nich buat kesana. mudah2an tahun ini bisa sampai
HapusI love Alor :)
BalasHapusalor emang indah..10 thn tinggal disana masih saja gak puas nikmati keindahan alamnyaa..nice poto mas..jadi kangen alor..hihihi..
BalasHapusAlor memang menjanjikan view2 menawan.. belum banyak yang bisa saya eksplore lebih jauh lagi
HapusGile...Indonesia memang benar-benar Indah..Kalo ga baca blog ini, mungkin ane kgk tau ada pantai Mali di Alor....Nice!!!
BalasHapusKalau sampai alor pasti dapet pertama di mali, kan bandaranya ada di mali
HapusCiamik Mas. Pake GNDkah fotonya?
BalasHapuskasih review potonya dono bang? :D
Pake Grad Reverse mas atau istilahnya GND terbalik... maaf saya tidak bisa memberi review foto karena memang blog ini tidak saya khususkan untuk teknis foto, silahkan by FB saja ya. Makasih banyak
Hapuslihat pemandangan di ALor membuat saya jadi kangen akan kampung halaman saya.............
BalasHapusindahnya Alor kampun halamanku...
BalasHapus