Setelah satu urusan rampung, aku berpikir untuk mencari ‘bahan’ untuk di potret. Beruhubung urusannya berlanjut esok hari. Sekitar jam 4 sore aku memulai ‘pencarianku’. Keliling kota ende yang kecil. Beberapa bibir pantia ku kunjungi untuk medapatkan ‘titik’ terbaik. Cuaca yang kurang mendukung sedikit mengganggu pencarianku.
Setelah berkeliling beberapa saat, perut mulai menunjukan gejala butuh ‘asupan’ logistik hehehehe... Bakso kotak menjadi pilihan untuk ‘merawat’ perutku ini. Semangkok bakso dan segelas teh hangat, plus sebatang dji sam soe memberikanku kekuatan lagi untuk melanjutkan pencarianku.
Mentok. Kalimat yang saat itu bermain di kepalaku. Atau aku yang kurang feel akibat kondisi cuaca. Dermaga Pelabuhan Ende akhirnya menjadi tujuan akhir untuk nongkrong. Sambil merokok tentunya. Menonton kecerian generasi penerus kota ende yang asik bermain sepeda di dermaga, loncat dari dermaga dan berenang ke tepian. Sungguh asik.
Setengah jam berlalu. Mendadak terjadi perubahan warna langit. Sebelumnya datar dan gelap, menjadi kemerahan dalam gulungan awan. Langit memang susah diprediksi keadaannya. Dan ini kesempatan yang tidak kusia-siakan tentunya.
Setengah jam mengabadikan senja di Pelabuhan Ende. Seadanya. Sesuai kemampuan... di bantu gradual ND dan grad-tobbacco TIAN YA...
Sebatang dji sam soe mengakhiri semuanya. Sambil menatap langit indah yang perlahan diselimuti malam. Pelabuhan Ende perlahan menjadi sepi. Tinggal riak ombak dan alunan suara musik melayu dari kapal barang yang sandar di dermaga. Saatnya pulang ke rumah.
------>Ende, 6 Desember 2011
Kereeennnn gambar2xnya...paling suka gambar terakhir...bisa nangkap bintang (atau bulan ya? :D) beserta pantulan sinar cahaya di air....kereeeennnn :)
BalasHapusasli ataw hasil editan nih??
BalasHapus