Beberapa orang muncul dari sebuah perahu agak besar yang menggunakan tiang layar menuju ke pinggir pantai dimana terdapat deretan tong-tong plastik berwarna biru yang biasa digunakan nelayan untuk menampung ikan atau air. Setahuku tong-tong air warna biru itu aslinya digunakan untuk menampung bahan kimia. Beberapa tong yang tampaknya penuh itu mulai digelindingkan satu demi satu menuju pantai, entah isinya apa. Pasir putih yang lembut bagai tepung membentuk jejak panjang dari tong-tong yang mengelinding menuju ke laut. Di samping perahu itu masih terdapat dua perahu dengan bentuk dan ukuran yang hampir sama, perahu-perahu layar yang biasa mengangkut barang-barang kebutuhan ke Sabu Raijua.
Teripang-teripang dapat mudah ditemukan karena dapat hidup di seluruh permukaan air, terutama daerah yang berair jernih, berpasir campur lumpur. Kawasan perairan NTT yang masih bersih dan belum rusak tentu merupakan kawasan yang kaya biota laut termasuk teripang ini.
Lebih pas mengunjungi Namosain ini saat sore hari, karena memang pantai ini menghadap di sisi Barat Laut. Jika beruntung mungkin bisa menemui matahari yang cahayanya menerobos keluar di antara awan-awan. Tentunya di waktu bulan-bulan yang masih banyak awan, karena di bulan-bulan Juni sampai Oktober memang langit Kupang lebih sering terang benderang tanpa awan.
Kawasan Namosain memang terasa ramai sekali saat sore, selain aktivitas para nelayan dan penjual ikan yang ada di beberapa titik juga di sepanjang pantai biasa ada aktivitas main bola oleh anak-anak sekitar sini. Karena di seberang jalan dari pantai ini memang masuk kawasan perumahan penduduk yang sangat ramai.
Kawasan ini dulu ada dermaga rakyat namun sekarang sudah hancur. Di sebelahnya sekarang ini baru dibangun baru dermaga rakyat yang masih belum selesai, mungkin tahun depan dermaga ini sudah bisa selesai. Jika sudah selesai mungkin dermaga ini bisa menjadi lokasi pancing selain lokasi Tenau yang selama ini paling sering dikunjungi pemancing.
Jika laut sedang di puncak surut maka bisa tampak beberapa terumbu karang yang menonjol keluar dari permukaan air. Kemungkinan dulu kawasan ini punya daerah terumbu karang yang bagus seperti halnya lokasi yang berada di dekat sini yang punya kawasan terumbu karang yang bagus. Namun karena menjadi lokasi nelayan, tentu saja terumbu-terumbu itu menjadi sulit berkembang. Apalagi seperti halnya lokasi-lokasi yang sudah menjadi tempat berlabuh perahu yang sering kali menimbulkan persoalan tentang sampah dan kebersihan yang sering kurang terjaga.
Ombak di Namosain bisa dibilang tidak besar karena berada di selat Kupang-Semau.Ombak sedikit besar pada musim-musim tertentu saja. Lokasi yang dekat dengan Kupang, pasirnya yang berwarna putih dan lembut, dan tentu saja sunset yang menawan merupakan alasan yang tak dapat ditolak untuk ke pantai Namosain. Bukan lokasi pilihan, tapi tak ada salahnya jika sedang di Kupang mengunjungi pantai ini.
Di sisi belokan dekat jembatan terdapat pembatas jalan yang merupakan lokasi strategis beberapa orang untuk menikmati sunset, terutama jika tidak ingin berbasah-basah di laut. Bukan lokasi yang tenang tentunya karena lalu lalang kendaraan yang melewati jalur ini bisa dibilang ramai sekali. Bukan hanya ramai, truk-truk kontainer biasa juga melewati daerah ini.
Kalau ingin merasakan suasana saat malam, boleh mencoba duduk di dermaga saat malam menjelang. Berjalan terus ke ujung dermaga yang masih belum selesai. Di ujung terdapat beton-beton penahan ombak. Melewatkan senja hari sampai malam menjelang menjadi hal menyenangkan. Apalagi jika ditemani segelas kopi panas.
Baca keseluruhan artikel...