Pemandangan pantai Ina Bura berlatar gunung Ile Boleng |
Karang-karang di sekitar pantai Ina Bura |
View Larantuka dari pantai Palo, Adonara Barat |
Jam sembilan aku dijemput di hotel sama pak Alfon. Kirain mau ke dermaga pelabuhan Larantuka tapi ternyata di bawa ke dermaga kecil di Pantai Palo. Ternyata ada beberapa lokasi untuk menyeberang ke Adonara. Kalau berangkat dengan rombongan (lebih dari satu motor), maka lokasi penyeberangan biasanya tetep di dermaga Larantuka karena di sana perahunya berukuran besar jadi muat beberapa motor bahkan mobil juga bisa. Cuma karena daya tampungnya lebih banyak jadi harus menunggu jumlah penumpang cukup baru jalan.
Kalau hanya sendiri atau berdua dengan satu motor lebih enak lewat dermaga kecil di Pantai Palo. Satu perahu hanya muat paling banyak dua motor untuk sekali jalan. Sebenarnya bisa lebih sih cuma mereka berbagi penumpang jadi dibatasi sampai dua motor saja, malahan kadang cuma satu motor kalau lagi sepi. Jadi walau pendapatan mereka tidak besar mereka ternyata akur berbagi rejeki gak main mentang-mentang.
Menuju ke pantai Ina Bura |
Sayangnya aku gagal mengecek irigasi di Tanah Merah sehingga aku langsung ke Waiwuring yang masuk Kecamatan Witihama. Melewati Adonara hampir dua jam perjalanan darat menembus jalur tengah pulau Adonara dari ujung Timur ke Barat sukses membayar kulit dan jidatku menjadi hitam. Belum lagi banyak jalan yang sedang dalam kondisi perbaikan sehingga jalan dipenuhi dengan debu. Bahkan jalurnya pun tergolong sulit karena dibeberapa titik jalan ada yang menurun tajam, sempit dan batuannya mudah terlepas. Kondisi jalan seperti ini bagi orang di kota besar pasti cepat menimbulkan stress, tapi beda dengan pak Alfon yang memang aslinya dari Adonara. Menurut pak Alfon, dulu jalur dari Waiwerang ke Tanah Merah bisa dibilang parah banget, itu pun ditambah dengan tidak banyak alternatif kendaraan yang tersedia.
Siang setelah diajak makan dan bersantai di rumah pak Irsyad salah satu penduduk di Waiwuring, barulah waktuku agak longgar. Rencananya aku akan balik dengan menumpang kapal feri lewat pelabuhan Waiwerang yang akan singgah jam dua siang. Perjalanan dari Waiwuring ke Waiwerang sendiri sekitar satu jam, dengan syarat tidak lewat jalan umum tapi by pass melewati perkebunan kelapa. Sebenarnya ada satu lokasi bagus untuk dikunjungi yaitu di Meko, di sana ada pulau pasir yang terjepit di antara dua pulau. Sayang perjalanan ke Meko pasti lama karena kondisi jalannya yang cukup parah, padahal jarak dari Waiwuring ke Meko sebenarnya tidak jauh.
Pak Alfon akhirnya menyarankan aku agar mengunjungi pantai Watotena yang menjadi salah satu daerah tujuan wisata masyarakat lokal Adonara karena setujuan ke arah Waiwuring. Aku sih mengiyakan saja karena memang tidak tahu kondisi Adonara. Apalagi kapal feri ini hanya satu kali saja sehari, jadi sekali kami ketinggalan kapan terpaksa harus menginap sehari di Waiwerang.Balik lagi ke Tanah Merah?? Ogah banget, waktu ke sini aja udah ngeri aja liat jalan rusak menurun seperti itu apalagi nanti kalo ke sana yang artinya jalan naik.
Setelah jalan sekitar satu jam melewati sungai dan perkebunan, pak Alfon justru akhirnya membawa aku ke pantai Ina Bura, bukan pantai Watotena yang dia janjikan semula. Waktu aku tanya lokasi Watotena, dia menunjuk kiri ke arah perbukitan karang yang mengelilingi pantai Ina Bura ini. Jadi, pantai Ina Bura dan pantai Watotena ini letaknya bersebelahan dan hanya dipisahkan dengan tebing perbukitan karang.
Air biru tosca adalah salah satu daya tariknya |
Suasana di pelabuhan Waiwerang |
Sebenarnya aku ada saudara yang tinggal di pulau Adonara ini, tepatnya di kampung Lamahala yang tampak jelas dari pinggir pelabuhan Waiwerang. Cuma memang dengan waktu semepet ini, aku jelas tidak dapat mampir ke tempat mereka. Tapi sepertinya lain kali aku harus mencoba lagi ke Adonara karena sepertinya masih banyak tempat menarik lebih banyak daripada yang aku pikirkan.
whoaaa, speechless liatin foto air laut pantai ina bura yang beniing kayak kaca gitu XD pengen kesiniii!
BalasHapusIni masih agak bergelombang, kalo pas lagi tenang bener-bener tenang banget...
HapusAh adonara, temen ku lahir dan besar disana.Kapan lalu ngajakin mudik tapi tiket mahal hahaha
BalasHapusTiket ke daerah Timur emang rata-rata masih mahal.. pasti om cumi bakal nyampe sini, yakin...
HapusBismillah semoga bisa terlaksana
Hapussaya semakin gak sabaran pengen jelajah Indonesia timur tiap disuguhkan postingan seperti ini.
BalasHapusBikin Envy banget ngeliatnya.
Ayo mas segera dijelajahi.. aku dukung 200% dah hihihi
HapusAih indahnya.......
BalasHapusAyo segera dikunjungi mumpung masih belum dieksplorasi abis2an
Hapus