Penampakan mercusuar yang putih menjulang |
Anyer yang berada di wilayah Banten memang tempat wisata favorit masyarakat Jakarta selain Puncak Bogor karena jarak tempuhnya relatif dekat hanya sekitar 3-4 jam dari Jakarta. Well, Let's go!
Berangkat dari Jakarta, menjelang siang aku sudah tiba di Mercusuar Anyer. Dari gerbang masuk sudah terlihat menara yang masih kokoh berdiri. Bangunan bercat putih tinggi menjulang. Aku langsung berjalan menuju ke mercusuar, berharap dapat naik ke atasnya. Di atas pintu menara terdapat tulisan tahun mercusuar ini dibangun. Sayangnya, pintunya masih tertutup sehingga aku tidak bisa masuk ke dalam.
Tugu dari sisa menara yang pernah hancur dihempas tsunami |
Mercusuar Cikoneng atau yang lebih dikenal sebagai mercusuar Anyer merupakan tempat Titik Nol Anyer berada. Lokasi tepatnya di Kampung Bojong, Desa Cikoneng, Kabupaten Anyer, Provinsi Banten. Awal berdirinya Mercusuar Cikoneng tahun 1806. Lebih awal dari pada saat jalan Anyer - Panarukan yang baru dikerjakan tahun 1825. Ketika Gunung Krakatau meletus pada tahun 1883, mercusuar ini ikut hancur terhantam gelombang tsunami yang menyertainya. Sisa-sisa reruntuhan bangunan mercusuar hanya berjarak beberapa meter dari lokasi mercusuar pengganti yang baru. Mercusuar pengganti ini pun dibangun kembali tahun 1885 dan diresmikan oleh ZM Willem III Raja Belanda.
Foto tahun 2008 dibandingkan dengan saat ini |
Aku sebenarnya agak kecewa karena tidak bisa masuk ke dalam menara mercusuar. Ya sudahlah, untuk mengobati kecewaku aku memilih mencari makan saja. Sebenarnya saat ini, belum ada warung atau kafe yang buka untuk menjual makanan. Jadi harus membawa sendiri atau membeli makanan dari luar. Tetapi aku sempat melihat penjual bakso menggunakan gerobak masuk ke sini.
Disekitar lokasi ada fasilitas gazebo dan teras yang bisa digunakan pengunjung untuk sekedar duduk, atau makan sambil menikmati pemandangan laut. Dari salah satu gazebo tempat aku makan, terlihat sekitar 7 atau 8 orang perempuan sedang asik mengambil foto di spot tulisan Titik Nol. Sekarang banyak tempat wisata ditambahi tulisan-tulisan berwarna-warni untuk penanda lokasi seklaigus biar lebih kekinian.
Terakhir kali aku mengunjungi mercusuar ini tahun 2008 bersama anggota komunitas Indonesia Backpacker (IBP) dimana waktu itu kami menginap di Wihara Avalokitesvara kota Banten Lama. Setelah sekian lama, tahun 2021 ini aku kembali mengunjunginya kembali. Sayang sekali akibat vandalisme yang terjadi membuat mercusuar ini sejak tahun 2014 tertutup bagi umum. Dulu kita bisa memasuki mercusuar ini menaiki tangga yang melingkar menuju atas tempat lampu mercusuar berada dan melihat pemandangan sekitar dari puncak mercusuar.
Menara setinggi 75,5 meter terdiri dari 18 tingkat yang dihubungkan dengan 286 anak tangga. Pada puncak terdapat lampu yang berfungsi sebagai penunjuk arah bagi kapal-kapal yang melintasi perairan. Ruangan pada menara semakin keatas semakin sempit.
Pada bagian puncak mercusuar kita bisa menyaksikan beragam pemandangan. Dimulai dari Lautan lepas, Jalan Raya Anyer hingga perbukitan yang hijau.
Foto dan Tulisan: Arum Mangkudisastro
http://befreetour.com/id?reff=X3KRF