Seorang nelayan melintas di pagi hari |
Pemandangan Pantai Oa berlatar kabut dan gunung Lewotobi |
Selamat Pagi dari Pantai yang Sunyi
Pagi yang dingin di Pantai Oa |
Apakah mereka malas melaut? Bukan, tapi hari ini adalah Minggu yang artinya masyarakat desa tentu masih harus pergi ke gereja sebelum menjalani aktivitas nelayannya. Menurut cerita pak Yan, dulunya jam gereja itu jam delapan sehingga masyarakat biasanya pagi-pagi bisa melaut dulu sebelum ke gereja. Namun rupanya ini menyebabkan jemaat gereka berkurang. Makanya dari kesepakatan desa Pantaioa, akhirnya jadwal ibadah ke gereja digeser ke jam enam supaya tidak ada warga yang tidak sempat pergi ke gereja. Pastilah saat ini mereka sedang ibadah di gereja.
Bahkan sampai matahari naik melewati celah antara pulau Adonara dan pulau Solor tetap tidak ada aktivitas nelayan. Selepas matahari meninggi pun hanya ada satu nelayan yang turun melaut dengan menggunakan jala di pinggir pantai.
Perjalanan Tak Direncanakan
Bekerja tak harus di kantor kan |
Di kepalaku beredar beberapa tempat yang mungkin belum kukunjungi. Tak ada ide, beberapa tahun ini aku jarang menginjakkan tanah di pulau Flores membuatku sedikit pikun tentang lokasi-lokasi baru yang belum aku kunjungi. Tardi lah yang memberikan ide untuk menginap di pantai Oa. Pak Ayom yang pernah bertugas disana untuk pendataan. Katanya tempatnya bagus dan masih tenang, dan terutama masih belum banyak dieksplore. Apa yang paling menarik disana? Pasir putih, matahari terbit... bukan.. tapi disana masih belum ada sinyal.. asyik banget kan, karena seasyik-asyiknya tempat itu belum asyik banget kalau masih ada sinyal hihihi...
Gubuk untuk menyimpan perahu nelayan |
Suasana pagi yang tenang di Pantai Oa |
Saat jalan malam itulah aku baru menyadari kalau lampu depan tidak ada covernya sehingga tidak ada reflektor pengumpul cahaya. Karuan saja aku gak bisa melarikan motor kencang. Bayangkan saja motor jalan malam dengan lampu yang jangkauannya pendek dengan kondisi jalan nyaris tanpa penerangan. Tambahan lagi jalannya tidak memiliki marka jalan yang berupa garis putih di sepanjang jalan untuk penanda.
Memasang Tenda Malam Hari
Kami memasang tenda sekitar jam sepuluh malam ditemui pak Yan. Untunglah bulan masih cukup besar sehingga menerangi pantai ini sehingga tidak terlalu gelap. Barulah setengah jam kemudian setelah ngobrol beberapa saat pak Yan pamit meninggalkan kami dengan janji besok pagi dia atau anaknya Elthon akan menemui kami.
Memasang tenda untuk bermalam di Pantai Oa |
View pantai Oa diterangi bulan |
Setelah itu pantai kembali sepi dan menyisakan kami berdua ditemani bulan yang juga belum naik terlalu tinggi dari batas horison. Karena kami sudah kenyang tentu saja tinggal acara terakhir: Tidur.
Bagaimana Menuju Kesana
Entah kenapa, Google Maps tidak dapat menunjukkan petunjuk arah dari Larantuka menuju PantaiOa. Jadi untuk dapat memperkirakan jalur jalannya aku mencoba mencari arah jalan Larantuka - Pantai Waiokang baru aku perkiraan jika belok di titik tertentu.
Jadi jika berangkat dari Larantuka arahkan ke Selatan jalur Larantuka-Maumere, ikuti jalan sampai ke pertigaan Kantor BRI daerah Boru. Dari sana belok masuk ke kiri menuju ke pasar Boru.
Bulan mengintip di sela pepohonan |
Desa pantai Oa sendiri terletak di daerah tanjung selatan Flores. Ada dua pantai di sana: (1) Pantai Oa yang berada di teluk menghadap ke Timur, cocok untuk melihat matahari terbit, (2) Pantai Roka, yang menghadap di sisi lain desa Pantaioa, cocok untuk melihat matahari terbenam. Tapi aku sendiri batal mengunjungi pantai Rako.
Jika kalian membutuhkan orang di desa Pantaioa yang dapat dikontak silahkan hubungi pak Yan (hape: 0822-4780-7816) atau anaknya pak Elton (hape: 0822-3697-2273 | email: nikolaus_tapun@gmail.com | ig: @nikolaus_tapun). Tapi sebaliknya kirim pesan dulu karena desa Pantaioa belum ada sinyal karena sinyal disana sangat pemilih.. nunggu yang cocok baru dia kasih sinyal. Dan satu lagi, jangan marah kalau balasannya lama, maklum harus nunggu dapat sinyal dulu kaka.
Wah keren amat itu sunrise nya di pantai oa. Emang sepi yah kalau pagi, warga setempat juga ke gereja, jadi berasa pantai pribadi.
BalasHapusIya di banyak tempat disini jalan ke pantai pagi paling nikmat karena kebanyakan masih sepi dibanding kalau datang pas sore
Hapusbener2 explorer lah mas beki ini,, datangnya ke tempat2 anti mainstream euy.. enak ya kalau di flores mah jarang ada binatang buas,, kalau di sumatera mah sereeeem,, harimau, ular, anjing hutan, babi hutan, gajah, dll :V
BalasHapus-Traveler Paruh Waktu
Kalau ke tempat yang kurang dikenal biasanya ngomong sama penduduk setempat jadi bisa dapat rekomendasi.. atau kalau binatang buas minta ditemani penduduk yang ngerti
Hapusnama pantainya unik, cuma 2 huruf Oa.
BalasHapusdan asyik banget kalau bisa kemping di pantai sepi begini ya
Yang lebih unik nama desanya Pantaioa ... mustinya nama pantainya pantai Pantaioa cuma gak enak didenger jadinya hehehe.. sepi dan tanpa sinyal :D
Hapusketika saya melihat foto pertama.. saya membayangkan hanya ada saya dan ombak.. tidak ada orang lain disana..
BalasHapusalam membisiki saya untuk tetap tinggal, hingga matahari mulai membakar..
Jangan nunggu terbakar mas nanti pulang tidak dikenali keluarga karena terlalu matang hehehehe...
HapusHi, Salam kenal dan aku mau titip salam ya buat yang punya blog ini, Terima kasih sudah menghadirkan berita tentang kampungku kepada sahabat dumay, ya aku aslinya dari kampung sebelah (aku disebelahnya pantai Oa, pantai Rako itu) Dulu waktu masih kecil suka mandi disitu, kalau di pantai Oa biasanya buat cari ikan aja, maklum jaman dulu belum ada kendaraan jadi kita jalan kaki aja mandi keringat dari Hewa ke pantai Oa. Perjalannya harus melewati pantai Rako karena itu satu satunya akses ke pantai. Pantai Oa luar biasa pemandangan alamnya. Pada saat sore hari kita bisa melihat warna keemas eemasan di sekitar puncak gunung Lewotobi dan yang menarik lautnya tenang sehingga terkadang pantulan cahayanya bisa terlihat dari bibir pantai Oa. Menarik ya cuplikan bang blogger, dapat momen momen menarik. Salam ya buat semua yang like dan komen di blog ini. Semoga kita bisa berkolaborasi,ya kebetulan aku sendiri bergerak di bidang biro perjalanan wisata. Kita bisa saling share infonya. Bulan April ini ada festival Bale Nagi di Pantai Oa dan pantai Rako sehingga mungkin bang blogger bisa upgrade infonya buat teman teman di luar Flores. Thanks ya, semoga awal perjumpaan saya dengan bang blogger dan teman teman likers semua bisa bermanfaat. Mohon saya di info nomor kontaknya? Nomorku 081246004938 sebut saja pak Peter Liwu, dari kampung sebelah ya, jangan lupa itu����
BalasHapusSalam kenal pak Peter Liwu.. senang bisa berkunjung di pantai yang masih asri dan indah.. semoga selalu terjaga kebersihannya. Kemarin saya sendiri tidak sempat ke pantai Rako karena sampai ke Pantai Oa sudah malam jadi langsung memasang tenda di sana. Next time kalau kesana lagi moga2 bisa banyak tempat yang dikunjungi, syukur-syukur bisa ketemu dengan bapak
Hapus