Siapa yang tidak betah berlama-lama di telaga Warna? |
Beberapa orang berlalu lalang tapi tak terlalu ramai, itulah untungnya mengunjungi tempat-tempat wisata yang sudah sangat terkenal di saat bukan hari libur. Ibu penjual yang masih mudah itu sendiri bertutur jika hari-hari seperti ini sepi bahkan rumah makan dan penjaja makanan juga tidak banyak. Berbeda pada hari libur, telaga warna ini sangat penuh dengan wisatawan.Untung ibu muda yang aku lupa menanyakan namanya masih berjualan di hari seperti ini, sehingga aku bisa menikmati jamur goreng yang nikmat.
Telaga Warna dan Telaga Pengilon
Telaga Warna dalam kesunyian pagi |
Jika kamu menyempatkan ke telaga warna, cobalah untuk mengitarinya. Jangan hanya mencari spot mojok seperti yang aku lihat dari pasangan-pasangan yang datang. Yang mojok pasti tidak penting lokasinya tapi kita berduanya, halah. Ciee.. ciee.. ada yang ngiri cuma jalan sendiri #keplakkepalapakesendal.
Batas akhir jalan di telaga Warna |
Kalau dari pintu masuk, sebagian besar langsung ke kanan ke arah bangunan terbuka atau sekalian lanjut ke batu pandang. Aku yang sendiri dan gak punya guide awalnya juga bingung tapi karena niatnya mau keliling jadi pilih belok kiri. Biasalah, biar dikira anti mainstream. Ternyata setelah seratusan meter jalan beton ke kiri abis dan berganti jalan tanah. Tidak ada yang lewat karena ada tumpukan tanah merah menutupi jalan, sepertinya longsoran baru.
Taman bunga di telaga Warna |
Waktu menyusuri jalan kecil sempat bertemu salah seorang penduduk naik motor bebek dengan kaki bersepatu bot, mungkin dari kebun. Waktu aku bertanya arah malah menawariku mampir ke desanya. Rupanya desanya masuk desa wisata, aku lupa namanya. Udah aku ubek-ubek semua koleksi foto gak nemu satupun foto papan petunjuk padahal aku inget banget waktu itu sempat memfotonya. Ah, sudahlah.
View salah satu sudut telaga Pengilon, Dieng |
Berbeda dengan telaga Warna yang berwarna hijau kadang tosca (tergantung terang dan posisi cahaya matahari), telaga Pengilon ini warnanya cenderung pucat gelap. Tanahnya yang lebih terasa berlumpur sempat sukses membenamkan salah satu kakiku ke dalamnya. Warna gelap inilah yang jika airnya sedang tenang dengan mudah akan menciptakan bayangan layaknya kaca.
Bukit Sidengkeng
Penampakang telaga Warna dan telaga Pengilon dari bukit Batu Pandang |
Ternyata untuk naik ke bukit Sidengkeng harus membayar karcis retribusi lagi. Rupanya lokasi bukit ini dikelola sendiri oleh desa (BUM Desa), berbeda dengan retribusi di pintu masuk telaga Warna yang dikelola oleh Pemerintah Kabupaten Wonosobo. Seingatku tiket masuknya 20ribu. Untung waktu itu masih cukup sepi sehingga aku bisa berlama-lama di tempat itu.
Ada satu batu menonjol dan sebuah bangunan berdiri untuk melihat kedua telaga. Aku membayangkan jika sedang ramai tentu akan sulit untuk berlama-lama di sini kecuali kamu mau dipelototi sama pengunjung lain. Ya, risiko lokasi pandang yang terbatas.
Di bagian samping ada jembatan merah putih yang biasanya jadi lokasi favorit uji nyali karena kayunya tidak rapat dan hanya terikat pada tali. Sayang aku sendiri tidak mencoba kesana, sayang sih udah keluar duit cuma nongkrong di batu pandang doang. Katanya sih hari begini gak ada yang jaga jadi belum bisa dipakai.
Gua-gua Tempat Persemedian
Jalan menuju ke gua-gua semedi |
Yang pertama gua Jaran (kuda), yang katanya menjadi tempat pertapaan Resi Kendalisodo. Di sini ada legenda yang menceritakan bahwa pada suatu hari saat hujan sangat deras ada seekor kuda yang kebingungan mencari tempat berteduh. Dia berlari kesana kemari sampai akhirnya menemukan lubang besar lalu masuk ke dalamnya, Anehnya saat keluar keesokan harinya sudah dalam keadaan bunting. Dari legenda itu sekarang ada sebagian orang percaya bahwa gua ini bisa membantu wanita yang ingin mempunyai keturunan dengan cara bersemedi di tempat ini. Entah kalau yang bersemedi laki-laki, mungkin jadi bunting juga. #dikeplakpenjagadanau
Kalau gua Sumur ini di dalamnya ada kolam kecil yang airnya sangat jernih dan dingin. Air ini dikenal dengan nama Tirta Prawitasari. Air ini sering dimanfaatkan umat Hindu dari pulau Bali untuk upacara Muspe atau Mabakti. Gua ini yang punya kaitan erat dengan keberadaan telaga Warna dan telaga Pengilon. Suasana di tempat yang dipenuhi rerimbunan pepohonan ini terasa mistis. Andai saja ada kabut tipis turun, pasti tempat ini akan terasa lebih mistis.
Sayang aku tidak bisa masuk ke dalam karena pintu masuknya masih digembok. Nah ini ruginya saat datang di waktu sepi seperti ini. Di satu sisi memang jadi bebas menikmati tanpa melihat hiruk pikuk orang berlalu lalang, jeleknya kadang-kadang penjaga lokasi juga enggan datang. Mungkin juga gajinya kurang.
Wah kalau semedi di danau buat dapet keturunan mungkin bisa keriput kedinginan ya. Pemandanganya indah banget, seperti lukisan ya mas
BalasHapusSemedinya bawa tenda, sleeping bag, kompor biar tetep asik mbak hehehe
HapusKontras benar antara Telaga Warna dan telaga pengilon. Kecantikan mereka saling melengkapi. Warna yang pucat dari pengilon membuat Telaga Warna disampingnya lebih bersinar :)
BalasHapusIya, hanya katanya warna air yang di telaga warna bisa berubah-ubah itu yang aku masih belum dapat dalam kondisi seperti apa perubahan itu terjadi
HapusBeruntung banget dapat foto-foto Telaga Warna saat cuaca cerah seperti itu. Saya dua kali ke sana selalu dirudung kabut bahkan hujan deras ketika sampai di pinggir danaunya. ^^
BalasHapusdapet suasana kabutnya? Coba masuk ke dataran tengah yang ada gua-gua buat semedi tuh mas Halim bisa dapet suasana kabut yang mistis.
Hapuspanorama danau2 nya instragamable nih :D
BalasHapusijo ijo gmn gitu :D
Sayangnya sampai saat ini aku gak pake instragram jadi gak tau warna favorit instragram seperti apa hihihihi... :P
HapusHihihih Warna istagram warna warni mas :D
Hapusini sodara jauh danau kelimutu ya mas? haha..
BalasHapusanyway aku juga suka bgt jamur goreng.. kalau sepiring 5.000 kayanya termasuk murah tuh.. yummyy..
BUMDesa yang ngaudit kantor kita bukan mas? haha..
Kayaknya gitu cuma Kelimutu lebih sombong gak bisa didekati kalo disinikan bisa main airnya. Eh sejak kapan kantor kita punya kuasa ngaudit? Perasaan cuma bisa kalo ada yang minta doang deh
HapusDipandang dari kejauhan emang keren ya telaga warna ini.
BalasHapusAsik ya piknik ketika orang gak libur, serasa jadi penguasa dan bisa puas.
salam
Wah kalau telaga warna dipandang dari kejauhan dari deket bahkan deket banget juga tetep keren kok... Kalau mau dapet momen pemandangan yang enak emang musti jalan bukan disaat liburan, kalo pas liburan apalagi libur panjang itu cuma buat liat orang lalu lalang....
HapusAAAAAA indah banget! Ngilerrrrrr
BalasHapusAdis takdos
travel comedy blogger
www.whateverbackpacker.com
Iye, cocok buat tempat preweddingmu Dis hahahaha...
HapusPas ke bukit Sidengkeng ketemu sama bapak tua yang berjaga di tengah jalan nggak Mas Bro?
BalasHapusSempet nanya sama orang tua di dekat situ yang baru lewat bawa apa cangkul apa apa gitu ternyata deket cuma naik ke atas doang... gak tau apa itu orang tua yang sama yang ketemu sama mas Mawi Wijna
HapusOh nama nya bukit sidengkeng, gw kesana tapi ngak tau nama nya hehehe
BalasHapusLho biasanya om CUmi paling update nama-nama lokasi yang didatangi.... padahal udah pake kencrut di Sidengkeng tuh hahahaha
HapusPas ke sana tahun lalu pas hujan jadi nggak bisa keliling telaga...
BalasHapusWah iya, kalau pas musim hujan jalan yang masih tanah pasti becek banget jadi susah dilewati
Hapusmasih belum kesampean euy pengen ke sana :(
BalasHapusCoba kesini, banyak lokasi menarik tapi duingginnn
HapusSalam kenal Mas Baktiar.
BalasHapusRupanya di Dieng banyak tempat semedi. Kayaknya perlu wisata semedi juga kalo ke sana.
Salam kenal mas Gun Firdaus... hahaaha iya kalau yang suka wisata spiritual boleh juga nyobain semedi di sana... banyak lokasi, pengen balik lagi kesana
HapusMau tanya mas, itu fotonya pake filter apa ya? saya lagi bingung ni, mau beli filter.. hhe
BalasHapusmohon infonya. Makasih
Kalau moto di air laut/telaga aku selalu mengandalkan lensa CPL, kalau bisa yang multi coating/kualitas bagus supaya gambar tetap tajam
HapusPerkenalkan, saya dari tim kumpulbagi. Saya ingin tau, apakah kiranya anda berencana untuk mengoleksi files menggunakan hosting yang baru?
BalasHapusJika ya, silahkan kunjungi website ini www.kbagi.com untuk info selengkapnya.
Di sana anda bisa dengan bebas share dan mendowload foto-foto keluarga dan trip, music, video, filem dll dalam jumlah dan waktu yang tidak terbatas, setelah registrasi terlebih dahulu. Gratis :)
ini telaganya bisa berubah warnah kah?
BalasHapusKatanya sih gitu, warna dasar sih hijau tapi sampai saat ini belum nemu warna lainnya selain yang seperti di atas.
Hapus