Tulisan dan foto di blog ini bebas didownload, namun untuk penggunaan kembali hanya dibebaskan untuk kepentingan non-komersial dengan mencantumkan alamat sumber tulisan/foto. Hormati karya cipta!.

Minggu, 07 Mei 2017

Kerennya Museum Angkut di Batu

Dari beberapa list yang ada di daftar lokasi yang harus dikunjungi, museum angkut dan museum topeng ini justru baru muncul belakangan hasil ngobrol-ngobrol gak jelas dengan driver travel setelah sampai di Batu. Awalnya aku salah mengira itu semacam museum angkutan, jadi dibayanganku adalah sebuah gedung yang isinya angkutan kota dari jaman oplet punya si mandra sampai mobil taksi online.. Pokoknya kurang asyik gitulah, museum yang sekedar buat edukasi atau orang tua yang mau nostalgia.

Tapi ternyata aku salah besar sodara-sodara.. pertama, ternyata itu museum angkut bukan cuma satu gedung. Ini kaki musti sering selonjorin buat menghilangkan rasa pegal. Bini yang jauh-jauh aku bawa dari Kupang dari mulanya excited waktu pertama ngeliat sampai akhirnya matanya jelalatan cari pintu keluar tercepat. Walhasil, setelah kakinya kram harus muterin museum angkut yang luasnya 3,8 hektar (katanya) biniku menyerah untuk melanjutkan mendatangi museum d'topeng. Gak tau, emang karena capek muterin museum angkut atau karena ngerasa horor sama suasana museum d'topeng. Kayak-kayaknya sih dia sedikit parno melihat topeng gitu. Tapi herannya kok dia gak takut gitu liat muka suaminya yang masih pake topeng hahahaha. 

Kedua, ternyata itu museum transportasi yang berarti mencakup seluruh sejarah transportasi. Jadi begitu masuk pertama kamu bakalan disuguhi pemandangan mobil-mobil lama yang masih kece gila. Iya beneran, aku aja sampai nge-batin.. itu mobil beneran atau cuma replika. Mobil-mobil yang masih kinclong itu jelas mobil-mobil kelas kolektor. Penggemar mobil antik dipastikan kejang-kejang pengen ngembat tuh mobil kalau masuk ke sana.

Gedung hall utama emang pas jadi ruangan pertama yang akan ditemui pengunjung. Didominasi mobil-mobil Eropa yang antik dan keren gila, dan pastinya digunakan oleh kalangan elit. Lha iya, jaman itu yang bisa pakai mobil minimal 4.000cc kalau bukan orang kaya(h) ya sopir truk gandeng.Bahkan ada mobil eks-RI pertama lho yang mejeng di sini, artinya mobil yang nongkrong warna hitam dari pabrikan Roll Royce ini pernah dinaiki Ir. Soekarno semasa menjadi presiden Republik Indonesia. 
Yang paling bersinar tetep mobil putih dengan roda mirip roda pedati yang mejeng di panggung yang memutar. Merknya di bagian plat tertulis "Tolong Jangan Dipegang; Please Don't Touch", ah sial panjang amat ya merk-nya. Tiga jempol dah (satu jempol gak jelas ikut naik). 

Selain nampang mobil-mobil keren di hall utama, ada juga motor-motor yang gak kalah keren. Tapi entah apa maksudnya itu museum pasang tulisan di atas jajaran sepeda onthel "Tahukah anda, pabrik motor dan mobil terkenal di dunia juga pernah memproduksi sepeda onthel".. mungkin dorongan semangat buat lik Sutiknyo yang sekarang udah bisa bikin sepeda onthel kayu bisa bikin mobil sukur-sukur pesawat terbang nanti.. dari kayu. Tapi kayaknya asik juga naik sepeda onthel dengan merk "Harley's Davidson".. ah paling nanti kamu bilang "kasian tuh orang, gak bisa beli motor bagus sampai sepeda ditempeli sticker Harley's Davidson". Tapi sepeda yang ditampilkan bukan cuma yang bermerk saja. Ada juga sepeda yang dibuat tanpa merk dengan model awal-awal sepeda yang pengayuhnya di roda depan yang ukurannya gede banget.

Gak melulu mobil dan motor, ada juga dipamerkan alat angkut awal saat mesin uap belum ditemukan. Cikar, dokar, becak sampai pedati yang ditarik sama sapi-pun ikut nongkrong. Ada juga kapal-kapal yang semuanya replika ukuran kecil bukan replika ukuran asli. Kebayang kan kalau kapal Titanic yang dipasang replika ukuran asli, itu satu saja udah cukup nutup semua ruang museum hahahaha.

Ada juga ruang simulasi pesawat terbang yang terletak di zona Runway 27. Di zona ini, ditampilkan pesawat-pesawat dari pesawat kecil yang masih pake baling-baling sebiji di tengah sampai pesawat komersil yang udah pake mesin jet. Tapi lupakan sajalah, aku yang lama di NTT udah ngerasain dari jaman pesawat pake baling-baling yang biar mati sebelah masih bisa terbang sampai jaman pesawat udah pake mesin jet. Eh untuk sementara urusan naik pesawat simulasi aku skip dulu.

Keluar dari main hall, kita masuk ke zona pecinan bersebelahan dengan zona batavia. Di zona pecinan dan batavia ini me-replika suasana kawasan Jakarta Kota sampai dengan pelabuhan Sunda Kelapa yang dahulu-nya memang menjadi pusat perdagangan dan pelabuhan besar di Jakarta. Angkutan yang ditampilkan di zona ini macam oplet-nya si Mandra sama bajaj yang sekarang di jakarta keberadaannya juga mulai hilang digantikan jenis kendaraan rodak tiga baru. Di bagian zona Gudang Batavia, masih banyak kumpulan mobil-mobil keren juga motor-motor lama yang sebagian masih sering kutemui di jalan digunakan oleh para penggemar mobil/motor antik.
Buat kita-kita yang belum ngelongok ke luar negeri, tentu yang asyik saat masuk selepas zona batavia. Zona pertama adalah zona Gangster Town. dengan latar jalan raya lengkap dengan panorama gedung-gedung masa lalu membuat kita dibawa bernostalgia kondisi kota besar di Amerika zaman-zaman gangster masih banyak menguasai kota. Zona ini mungkin zona yang paling diminati untuk berfoto. Mobil-mobil klasik bersliweran di jalan menambah kerennya suasana kota.


Masih ada beberapa zona lagi jika masih kuat menikmati seperti zona Eropa yang menggambarkan miniatur kota-kota di Eropa kayak Roma, Paris, London, replika istana Buckingham Palace, zona Hollywood yang mengambarkan suasana jalan dan bangunan-bangunan di Hollywood masa lampau, sampai dengan Las Vegas yang penuh cahaya berkelap-kelip seperti bintang di langit. Semua lokasi-lokasi ini layak diabadikan, bahkan mungkin ini akan menjadi lokasi favorit untuk foto pre-wedding. Walau denger-denger untuk foto pre-wedding dikenakan biaya 2,5juta (termasuk tiket masuk pasangan dan kru kali). Cuma karena sudah terlalu sore juga kaki yang sudah terasa pegal-pegal, istriku beberapa kali harus mencari tempat duduk untuk beristirahat. Luasnya museum ini memang lumayan bikin capek untuk dijelajahi.

Pernik-Pernik
Berlokasi di Jl. Terusan Sultan Agung Atas No. 2 Kota Wisata Batu, Museum Angkut berada satu grup dengan Jatim Park 1 dan 2, Batu Secret Zoo, serta Batu Night Spectacular dalam Jawa Timur Park Group. Kalau pengen dapat gambaran lokasinya bisa mengunjungi situsnya http://www.museumangkut.com/zona-museum-angkut/# tapi menurutku sih malah tidak terlalu lengkap, tapi kalau mau pesen tiket sekalian dengan lokasi wisata yang masih satu kesatuan dengan Jaw Timur Park Group sih enak kalau pesen di sini dulu. Apalagi kalau lagi ada promo.


Museum ini kata mbah Wiki didirikan tahun 2014 jadi masih tergolong baru. Selain mobil yang pernah digunakan presiden RI-1, katanya ada juga beberapa mobil yang memiliki nilai sejarah, salah satunya adalah mobil Land Rover buatan tahun 1958 yang pernah digunakan Lady Diana dan suaminya Pangeran Charles. Ada juga mobil Tucuxi yang ditampilkan dalam kondisi hancur, bagi yang agak lupa mobil Tuxuci adalah mobil listrik buatan anak negeri yang kerap digunakan oleh Dahlan Iskan yang kemudian mendapatkan kecelakaan nahas.

Pengguna kamera DSLR yang masuk ke dalam dikenakan biaya tambahan 30-rebu, tapi itu bukan cuma DSLR termasuk juga kamera poket, handycam, dan sejenisnya. Yang gak kena charge cuma hape. Jadi menurutku, kalau kameramu gak siap ambil gambar yang bagus misal bukaan/aperture gak lebar atau takut noise tinggi bisa titip dulu. Sekedar info, ruangan hall utama tempat mobil-mobil kece badai itu ruangannya minim cahaya. Emang tampak dramatis kalau dilihat, tapi jadi simalakama kalau dipotret.
Baca keseluruhan artikel...

Selasa, 02 Mei 2017

Menjadi Putri di Istana Maimoon


Mau merasakan sensasi menjadi putri sehari? Coba datang berkunjung ke Istana Maimoon di Medan. Nanti ada ibu yang dengan senang hati memakaikan kebaya panjang, kain dan selendang berwarna keemasan ditambah mahkota di atas kepala (khusus untuk wanita, yang pria jangan coba-coba minta ya). Kemudian kita duduk di kursi singgasana ...sim salabim... jadilah Putri Kesultanan Melayu Deli. Jangan lupa setelah berpakaian putri lanjut berfoto-foto di sekitar istana untuk menambah aura keputrian anda. Anggap saja kita sedang bermain cosplay hehehe.

Menjadi ratu Maimoon selama satu jam hehehe
Istana Maimoon ini dibangun di Medan pada masa pemerintahan Sultan Makmun Al Rasyid Perkasa Alamsyah. Beliau adalah Sultan ke-9 Kesultanan Melayu Deli. Pembangunan Istana Maimoon selesai dan diresmikan pada tanggal 25 Agustus 1888. Dahulu istana berada di daerah Labuhan. Pendiri Kesultanan Deli adalah Panglima Muhammad Dalik yang bergelar Tuanku Sri Paduka Gocah Pahlawan yang saat itu masih dibawah Kesultanan Aceh Darussalam pada tahun 1632. Sultan Mahmud Lamantjiji Perkasa Alam sebagai Sultan Deli masa kini yang dinobatkan menjadi sultan ke-14 sejak tahun 2005.

Lokasi Istana Maimoon mudah dijangkau karena berada di pusat kota Medan tepatnya di Jl. Brigjend Katamso, Kelurahan Sukaraja, Kecamatan Medan Maimun. Berdekatan dengan Masjid Raya Al Mansun atau lebih dikenal sebagai Masjid Raya Medan. 

Bangunan istana begitu megah dengan posisi menghadap timur. Arsitekturnya perpaduan Moghul India, Timur Tengah, Belanda dan Melayu. Warna kuning keemasan mendominasi bangunan sebagai ciri khas Kesultanan Melayu Deli. Menurut Tengku Lukman Sinar, dalam buku "Riwayat Hamparan Perak" (www.melayuonline.com) Kapten TH Van Erp seorang tentara KNIL (Koninklitje Nederlandsche Indische Leger) adalah arsitek Istana Maimoon tersebut. 

Luas bangunan istana sekitar 2.772 m2 dengan luas halaman mencapai empat hektar. Bangunan istana berlantai dua ditopang kayu dan batu. Bangunan terdiri tiga bagian. Bangunan utama atau induk, Bangunan Sayap Kanan dan Bangunan Sayap Kiri.

Aku menapaki tangga menuju pintu bangunan utama. Didalamnya terdapat kursi kerajaan, perabot dan foto-foto keluarga sultan. Disana banyak wisatawan yang berfoto dengan memakai baju khas Melayu Deli. Sekarang Istana lebih banyak digunakan untuk acara-acara kerajaan, seperti pelantikan sultan, pernikahan, pertunjukan musik tradisional dan perayaan silahturahmi antar keluarga sultan.

Bangunan lokasi Meriam Puntung
Di samping kiri istana ada Meriam Puntung. Puntung berarti potong atau patah. Sayang saat aku ke sana, bangunan tempat Meriam Puntung berada sedang terkunci. Aku hanya bisa mengintip saja di sela-sela lubang dinding. Ketika aku sedang memotret bangunan sekitar, seperti ada yang memperhatikanku dari arah dalam Meriam Puntung. Tiba-tiba entah mengapa aku merasa sedih. Hhmm.. mungkin hanya perasaanku saja.

Berdasar tulisan di tugu dekat meriam disebutkan Mambang Khayali seorang putri, adik Putri Hijau yang merubah dirinya menjadi meriam demi menyelamatkan Putri Hijau dari serangan Raja Aceh. Namun ada legenda lain mengenai asal mula Meriam Puntung. Konon Putri kerajaan yang bernama Putri Hijau dilamar Raja Aceh. Tetapi kedua kakak sang putri, Pangeran Mambang Yasid dan Pangeran Mambang Khayali menolak lamaran tersebut. Raja Aceh pun menjadi marah dan menyerang istana. Ketika peperangan berlangsung pasukan istana terdesak. Pangeran Mambang Yasid merubah dirinya menjadi Naga untuk menyelamatkan Putri Hijau dan Pangeran Mambang Khayali merubah dirinya menjadi Meriam untuk menyerang Prajurit Aceh. Demikian banyaknya peluru yang dilontarkan meriam, menyebabkan meriam patah terbelah dan terpental jauh. Gugurlah Sang Pangeran.



Sebagai pelengkap perjalanan wisata, kita bisa membeli buah tangan/souvenir berupa sarung, selendang, gantungan kunci dan kaos dari kios yang berada di Istana Maimoon. 

Foto & teks: Arum Mangkudisastro
Baca keseluruhan artikel...
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Tulisan Lainnya