Tulisan dan foto di blog ini bebas didownload, namun untuk penggunaan kembali hanya dibebaskan untuk kepentingan non-komersial dengan mencantumkan alamat sumber tulisan/foto. Hormati karya cipta!.

Jumat, 03 Juni 2016

Menantang Gelombang Pantai Boa

Berselancar di pantai Boa
Uffft! Aku menarik bahu ke belakang ikut merasakan ketegangan Yunus salah memperhitungkan liukan papan seluncurnya. Papan seluncurnya meliuk naik tepat saat gelombang lebih dahulu pecah membuat dia berikut papan seluncurnya terbanting dalam gulungan ombak. Hilang sesaat, dia tiba-tiba sudah muncul dipermukaan sambil menengok ke kanan kiri mencari papan seluncurnya.

Berselancar di pantai Boa
Tak berapa lama kemudian keempat anak-anak ini kembali mendayung ke tengah laut. Tiap kali gelombang datang dan tidak terlalu besar mereka akan menyusup ke dalam gelombang untuk terus menuju ke tengah. Pada jarak yang tepat mereka akan menunggu ombak terbesar dan paling menantang datang. Saat ombak yang dinanti datang mereka telah menduduki papan seluncur masing-masing. Begitu gelombang menyeret papan seluncur mereka, segera mereka naik berdiri di atas papan seluncur dan membiarkan ombak mendorong mereka. Di situlah permainan papan seluncur dimulai. Sepertinya gampang waktu dilihat tapi percayalah, itu tidak semudah seperti saat kita melihatnya. Keseimbangan menjadi hal utama juga ketepatan mengambil momen saat meliukkan papan seluncur ke atas lekukan gelombang. Salah perhitungan, kejadian seperti tadi akan terulang.

Berselancar di pantai Boa
Aku juga bisa merasakan sensasi keberhasilan saat Yunus meliuk ke dalam gulungan yang belum pecah dan berhasil tanpa terbanting. Sepertinya akulah yang melakukan liukan indah itu. Pecah rekor, itulah liukan paling indah diantara mereka berempat. Ya, mereka berempat adalah anak-anak kampung yang sudah mahir bermain papan seluncur (istilahnya surfing). Mereka termasuk generasi-generasi dari penduduk pesisir barat pulau Rote yang sudah mulai mengenal olahraga yang benar-benar memicu adrenalin ini. Memang sekarang ini mereka masih belajar meliukkan papan di atas ombak yang tak terlalu besar, tapi nanti mereka pasti akan menjadi salah satu jagoan di atas papan seluncur menghadapi ombak pantai Bo'a dan Nemberala yang terkenal tinggi dan berlapis. Keren melihat anak-anak ini menenteng papan seluncur menuju ombak yang untuk berenang saja membuat kita merinding.

Pasir putih memanjang di pantai Boa
Sebagian orang yang pernah mendengar tentang Rote pasti lebih kenal dengan Nemberala. Desa Nemberala ini memang tersohor di kalangan bule pecinta surfing. Di desa ini, banyak dengan mudah ditemui rumah-rumah tinggal yang dihuni bule baik yang cuma tinggal untuk beberapa waktu atau yang benar-benar ingin tinggal di sini selamanya. Desa dengan deretan nyiur dan pasir putih yang aduhai ini memang telah menjadi setengah kampung bule, tidak heran jika berjalan-jalan ke sana sering ketemu anak-anak bule atau yang udah blasteran. Dengan lokasi yang menghadap matahari tenggelam, jelas Nemberala menjadi tempat ideal untuk menikmati semua keindahan itu. Cerita pantai Nemberala bisa kalian baca di: Nemberala, We Call it Beach.

Tebing-tebing di pantai Boa
Tapi, jika kalian mengira Nemberala juga tempat ombak yang terkenal besar untuk surfing itu kurang tepat. Memang Nemberala juga memiliki ombak yang besar yang menjadi tujuan utama para surfer, namun bukanlah pemilik ombak terbesar. Pantai apa yang sebenarnya memiliki gulungan ombak fenomenal itu? Itu adalah pantai Bo'a. Ya, pantai Bo'a terletak di sebelah pantai Nemberalalah yang sebenarnya memiliki ombak terbesar untuk selancar. Pantai Bo'a inilah yang pernah dijadikan ajang untuk lomba selancar tingkat internasional di Rote Ndao beberapa tahun lalu. Pantai ini menghadap barat daya, jadi sedikit lebih serong ke Selatan dibanding pantai Nemberala. Belum banyak bangunan di tempat ini dibandingkan di desa Nemberala karena memang lokasi ini lebih gersang dan lebih berkarang.

Burung-burung di pantai Boa
Namun saat ini sudah mulai bermunculan bangunan-bangunan baru di sekeliling pantai Bo'a. Bahkan di tanah yang sekarang masih dimiliki Pemerintah Kabupaten Rote Ndao telah dikerjasamakan dengan swasta untuk dibangun vila dan hotel kelas internasional. Tanah milik pemerintah seluas 60ribuan meter persegi ini denger-denger mau dikelola oleh bule lewat perusahaannya cucunya Soeharto (mantan presiden Indonesia).

Sebatang pohon di pantai BoaDi sebelah kanan yang tertutup pepohonan dan bukit karang kecil juga berdiri bangunan yang kata-katanya milik salah satu artis Indonesia namanya LM (kalau gak salah denger). Pantai disana asyik karena seperti pantai pribadi yang dijepit bukit karang di sisi kiri dan kanannya. Wih sepertinya asyik kalau bisa melihat LM berjemur di pantai ini #keplakpakebikini

Sedangkan di sebelah kiri yang nyaris dipenuhi karang-karang terjal berdiri bangunan yang katanya dimiliki oleh keluarga bule. Widih, kalau orang pribumi menghindari bangunan di karang-karang justru lokasi seperti ini menjadi tempat favorit para bule. Pertama tentu saja rumah itu menjadi lokasi yang tepat untuk menikmati pantai dan senja tanpa terganggu bangunan lain. Yang kedua ini nih yang aku juga baru tahu, ternyata dibalik karang-karang ini terdapat pantai yang terjepit karang di kiri kanannya. Jadi dengan memiliki rumah di situ, dengan sendirinya mereka memiliki akses pantai yang layaknya pantai pribadi. Keren kan, guys... Aku saja baru bisa menjangkau tempat ini setelah air laut surut jauh.

Pantai ini tergolong pantai yang masih sepi, itulah kenapa pada saat-saat tertentu kawanan burung laut suka berkumpul di pantainya. Entah jika nanti pantai ini mulai berkembang, apakah burung-burung itu tetap akan datang seperti biasanya. Pantai Ndana tampak di kejauhan, membuatku bertanya apakah di sana memiliki view yang sama indah atau justru lebih indah daripada pantai Bo'a.

8 komentar:

  1. Untuk pemula cocok gak ombaknya buat surfing kak?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah di sini malah ombaknya justru masuk kelas internasional jadi bulan tertentu bener2 gila ombaknya... ini ombak di musim yang paling tenang, kalau musimnya jangan tanya

      Hapus
  2. enak pantainya sepi banget, ombaknya juga bikin gemes. hhaa

    Bagi Anda yang sedang mencari rumah murah di selatan Jakarta, silakan
    klik www.citralakesawangan.com

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalau bikin gemes berarti boleh coba main surfing kesini..

      Hapus
  3. Yunus ... sini kenalan ama om cumi, ajarin om buat meliuk liuk manja di atas ombak yaaa

    BalasHapus
  4. Balasan
    1. Ombak di pantai ini termasuk salah satu ombak idaman para peselancar

      Hapus

Silahkan tinggalkan komentar anda disini. Untuk sementara komentar saya moderasi dulu karena banyak spam yang masuk. Terima kasih sudah berkunjung, salam MLAKU!

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Tulisan Lainnya